Pada umumnya, ibu hamil mengalami perubahan hormon yang mengakibatkan timbulnya rasa ingin mengonsumsi makanan atau minuman tertentu yang sering disebut sebagai โngidamโ. Tak jarang, terdapat ibu hamil yang ngidam untuk makan sushi. Bolehkah mengonsumsi sushi saat hamil? Yuk simak penjelasan berikut!
Sushi sangat identik dengan makanan mentah. Sebenarnya, ibu hamil tetap boleh mengonsumsi sushi dengan syarat harus memperhatikan jenis bahan yang digunakan. Jenis sushi yang boleh dikonsumsi yaitu sushi yang menggunakan bahan makanan yang sudah matang. Pastikan bahwa seluruh komponennya sudah dimasak hingga matang dengan sempurna. Ibu hamil harus menghindari makanan yang menggunakan bahan mentah ataupun yang dimasak setengah matang karena makanan tersebut masih mengandung bakteri atau parasit yang dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan ibu serta dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan janin.
Apa saja makanan yang harus dihindari?
- Daging mentah
Toksoplasmosis dapat menginfeksi ibu hamil melalui konsumsi daging atau telur mentah. Toksoplasma mungkin hanya menimbulkan gejala yang ringan bagi ibu hamil, namun dapat menimbulkan keterbelakangan mental, epilepsi, kebutaan atau gangguan pendengaran, dan gangguan mental pada bayi yang dikandungnya. Contoh gangguan mental yang dapat terjadi yaitu autisme. Selain toksoplasma, daging juga dapat menjadi sumber salmonella yang dapat menyebabkan diare yang berat pada ibu hamil. Salah satu contoh makanan yang harus dihindari adalah sashimi yang merupakan hidangan ikan mentah yang biasanya disajikan di restoran Jepang. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi daging mentah ataupun yang dimasak setengah matang.
- Telur mentah
Bagi beberapa orang, telur setengah matang merupakan salah satu makanan yang nikmat dan menggugah selera. Tidak jauh berbeda dengan daging, telur yang tidak dimasak dengan matang dikhawatirkan mengandung bakteri salmonella yang dapat menyebabkan diare. Pastikan bahwa ibu hamil mengonsumsi telur dan produk olahan telur yang sudah dimasak hingga matang yaitu ketika bagian putih dan kuning telur sudah berubah menjadi padat.
- Sayuran mentah
Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi sayuran mentah karena dapat meningkatkan risiko kecacingan pada ibu. Toksoplasmosis juga terdapat pada sayuran yang tidak dicuci dengan baik. Oleh karena itu, pastikan bahwa sayuran yang dikonsumsi sudah dibersihkan dengan baik terutama untuk jenis makanan seperti salad dan lalapan yang dimakan dalam kondisi mentah.
- Susu yang tidak dipasteurisasi
Bakteri listeria monocytogenesis banyak terdapat pada produk hewani yang tidak diolah hingga matang. Listeria merupakan jenis bakteri yang dapat menembus masuk ke plasenta dan menyebabkan infeksi pada janin, bahkan dapat menyebabkan terjadinya keguguran, kelahiran prematur, dan keracunan dalam darah. Selain itu, susu yang tidak dipasteurisasi rentan terkontaminasi bakteri escherichia coli dan dapat menyebabkan keracunan.
- Seafood dengan kandungan merkuri
Ikan yang berukuran besar diketahui mengandung tingkat merkuri yang tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Jenis seafood yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil yaitu kerang, ikan tuna, dan ikan makarel.
Kesehatan janin yang dikandung sangat bergantung pada asupan gizi ibu hamil. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan bergizi seperti buah-buahan dan sayuran yang menjadi sumber vitamin, protein hewani dan nabati yang dimasak hingga matang, serta susu yang mengandung banyak kalsium yang sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu serta bayi.
Referensi
Mintarsih, S. (2008). Berat badan dan nutrisi pada wanita hamil. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 3, 27-34.
Siagian, R. D. C. (2020). LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN TAHUN 2020.
Tjampakasari, C. R. (2021). Bakteri Gram positif Listeria monocytogenes sebagai penyebab Food-borne Disease.ย Cermin Dunia Kedokteran,ย 48(1), 20-24
Kinta Ardhiakusuma
Undergraduate Student of Nutrition Science
Universitas Esa Unggul