Masa anak-anak merupakan salah satu periode penting dalam kehidupan. Ketika memasuki usia 6 bulan, bayi mulai diberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) dengan tekstur yang halus dan lembut. Hingga nantinya ketika mencapai usia 1 tahun, anak sudah mulai dapat dikenalkan dengan bentuk makanan biasa seperti menu makan keluarga. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, anak-anak memiliki keinginan untuk selalu mengeksplor hal-hal baru yang terdapat di sekitarnya. Begitupun dengan makanan, mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Namun, tak jarang ditemukan kasus di mana anak menjadi sulit makan dan memiliki perilaku picky eaters.

Mengapa anak sulit makan?

Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk perilaku anak. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak menjadi sulit makan, diantaranya yaitu, bosan dengan menu makanan yang disajikan, fokusnya terganggu saat makan, terdapat gangguan kesehatan, tidak menyukai tekstur makanan tertentu, dan hanya menyukai suatu jenis makanan yang dapat memicu munculnya perilaku picky eater pada anak.

Tentunya, kondisi tersebut dapat menjadi suatu bahaya apabila tidak segera ditangani. Anak-anak membutuhan asupan zat gizi yang cukup untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan. Jika asupannya tidak terpenuhi, maka dapat terjadi pertumbuhan yang tidak optimal dan dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah gizi seperti stunting dan kekurangan energi protein.

Bagaimana cara mengatasi anak yang picky eaters?

  1. Memperkenalkan beragam jenis makanan

Peran keluarga sangat besar dalam menyediakan asupan zat gizi bagi anak. Orangtua dianjurkan untuk memberikan makanan dengan variasi yang beragam. Hal tersebut bertujuan untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak dan juga mencegah timbulnya perilaku picky eater pada anak. Kenalkan anak dengan beragam jenis protein, karbohidrat, sayur, dan buah. Sehingga, anak tidak hanya menyukai satu jenis makanan saja serta menjadi terbiasa dengan beragam jenis tekstur dan warna makanan.

  • Memberikan contoh perilaku makan yang baik

Anak-anak umumnya akan meniru perilaku orang yang ada di sekitarnya. Keluarga dapat melakukan makan bersama dengan anak dan mengonsumsi makanan yang sehat. Misalnya menunjukkan perilaku makan sayur dan buah setiap harinya. Dengan begitu, anak dapat melihat dan meniru perilaku orang di sekitarnya yaitu mengonsumsi sayur dan buah.

  • Memberikan finger food

Bayi umumnya mulai tertarik dengan makanan ketika memasuki usia 6-9 bulan. Mereka akan berusaha untuk meraih dan memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut. Ketika anak sudah bisa menggenggam, orangtua dapat memberikan makanan yang dapat dipegang langsung oleh sang anak. Pemberian finger food merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan ketika anak menjadi picky eater. Selain untuk memenuhi kebutuhan asupan gizinya, finger food juga dapat melatih keterampilan motorik anak. Finger food yang diberikan dapat berupa sayuran matang dan buah lunak yang sudah dipotong kecil, biskuit, roti, maupun jenis protein seperti telur, daging suir, dan keju.

Referensi

Scaglioni, S., De Cosmi, V., Ciappolino, V., Parazzini, F., Brambilla, P., & Agostoni, C. (2018). Factors influencing childrenโ€™s eating behaviours. Nutrients10(6), 706.

Samuel, T. M., Musa-Veloso, K., Ho, M., Venditti, C., & Shahkhalili-Dulloo, Y. (2018). A narrative review of childhood picky eating and its relationship to food intakes, nutritional status, and growth.ย Nutrients,ย 10(12), 1992.

Kinta Ardhiakusuma

Undergraduate Student of Nutrition Science
Universitas Esa Unggul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *