Pada masa kehamilan khususnya di trimester pertama, ibu hamil sering mengalami mual-mual atau yang disebut dengan “morning sickness”. Untuk mengatasi rasa mual tersebut, ibu hamil umumnya mengonsumsi teh hangat sebagai minuman dalam rutinitas sehari-hari. Namun, apakah aman bagi ibu hamil untuk minum teh? Yuk simak informasi berikut.
Teh merupakan salah satu minuman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena terasa menyegarkan dan dipercaya memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan seperti mencegah kanker, menurunan kolesterol, menurunkan tekanan darah tinggi, dan mengurangi stres. Khasiat yang dirasakan tersebut berasal dari kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam daun teh. Beberapa komponen utama yang terkandung dalam teh yaitu sebagai berikut:
- Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa antioksidan yang terkandung pada hampir semua jenis teh dan berfungsi untuk melawan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh. Flavonoid juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung akibat adanya penyumbatan pembuluh darah.
- Kafein
Sama halnya seperti kopi, teh juga mengandung kafein dengan jumlah yang lebih sedikit. Ibu yang sedang dalam masa kehamilan perlu berhati-hati dan membatasi konsumsi teh yang berlebih karena kafein dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kehamilan seperti terhambatnya pertumbuhan janin hingga terjadinya BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Bahkan ibu hamil dapat mengalami keguguran apabila mengonsumsi kafein dalam jumlah yang tinggi.
- Tanin
Tanin merupakan salah satu komponen yang terdapat dalam teh yang termasuk dalam golongan senyawa polifenol. Namun, senyawa tanin dapat mengikat beberapa zat gizi seperti zat besi dan kalsium dengan membuat ikatan kimiawi yang kompleks. Ketika hal itu terjadi maka penyerapan zat besi dalam tubuh akan terhambat dan berisiko mengalami anemia. Salah satu masalah gizi yang umum terjadi pada ibu hamil di negara berkembang yaitu anemia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensi terjadinya anemia pada ibu hamil di Indonesia yaitu sebesar 48,9%. Anemia merupakan suatu kondisi ketika kadar hemoglobin dalam darah berada di bawah angka batas normal yaitu <11 gr/dL.
Pada masa kehamilan tentunya terjadi perubahan fisiologis pada tubuh ibu seperti perubahan pada sistem sirkulasi darah yang meliputi peningkatan volume darah. Jumlah eritrosit pada ibu hamil juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk perkembangan janin. Kebiasaan minum teh pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia yang dapat mengakibatkan kelahiran prematur, komplikasi persalinan, hingga kematian. Selain menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh, konsumsi tanin secara berlebihan juga dapat mengendapkan protein sehingga terjadi gangguan penyerapan protein dalam tubuh. Padahal sebagian besar bahan makanan sumber protein mengandung zat besi tinggi seperti daging, hati, dan kacang-kacangan.
Ibu hamil masih diperbolehkan mengonsumsi teh selama masih dalam jumlah yang wajar. Mengonsumsi teh secara berlebihan tanpa dibatasi jumlahnya dapat menimbulkan dampak negatif pada ibu hamil maupun bayi yang dikandungnya. Sebaiknya, ibu hamil mengonsumsi teh 2 jam sebelum atau sesudah makan sehingga tidak mengganggu penyerapan zat gizi dalam tubuh.
Referensi :
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI Tahun 2018. Available at https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/#
Shah, T., Warsi, J., & Laghari, Z. (2020). Tea drinking and its co-occurrence with anemia in pregnant females. Rawal Medical Journal, 45(1), 163-167.
Abdul-Fatah, B. N., Murshid, R. M., & Ahmed, T. E. (2018). Assessment of Iron Deficiency Anemia (IDA) and Dietary Pattern among pregnant women in Baghdad City, Iraq. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research, 10(9), 2279-2284.
Machmud, P. B., Hatma, R. D., & Syafiq, A. (2019). Tea consumption and iron-deficiency anemia among pregnant woman in Bogor District, Indonesia. Media Gizi Mikro Indonesia, 10(2), 91-100.
Iriani, O. S., & Ulfah, U. (2019). Hubungan Kebiasaan Meminum Teh dan Kopi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di BPM Bidan “E” Desa Ciwangi Kecamatan Balubur Limbangan Kabupaten Garut. Sehat Masada, 13(2), 68-71.
Kinta Ardhiakusuma
Undergraduate Student of Nutrition Science
Universitas Esa Unggul