Salah satu ciri bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dapat dipengaruhi oleh keadaan gizi yang dapat diatur melalui pola makan kita.Perilaku makan menentukan kuantitas dan kualitas makanan maupun minuman yang dikonsumsi, dimana perilaku ini akan mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, serta kecerdasan bayi, anak-anak, dan seluruh kelompok umur.

Sumber: www.p2ptm.kemkes.go.id

Sumber: www.p2ptm.kemkes.go.id
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Caranya yaitu dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur. Pemantauan berat badan dilakukan dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.

Sumber: www.p2ptm.kemkes.go.id
Prinsip gizi seimbang terdiri dari 4 (empat) pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur.
Empat Pilar tersebut adalah:
Mengonsumsi makanan yang beragam
Keberagaman makanan diperlukan karena tidak ada satupun makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan, kecuali Air Susu Ibu (ASI) untuk bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan.
Apakah mengonsumsi makanan beragam tanpa memperhatikan jumlah dan proporsinya sudah benar?Tentu tidak benar.
Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman jenis pangan juga termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur.
Membiasakan perilaku hidup bersih
Budaya perilaku hidup bersih akan menghindari seseorang dari keterpaparan terhadap sumber infeksi. Contohnya :
- Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan, sebelum memberikan ASI, sebelum menyiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang air besar dan kecil. Perilaku ini akan menghindari terkontaminasinya tangan dan makanan dari kuman penyakit, antara lain kuman penyakit typus dan disentri.
- Menutup makanan yang disajikan akan menghindari makanan dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa berbagai kuman penyakit.
- Selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak menyebarkan kuman penyakit.
- Selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari kecacingan.
Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan pengeluaran dan pemasukan sumber energi dalam tubuh.
Memantau berat badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal
Pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari ‘Pola Hidup’ dengan ‘Gizi Seimbang’, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal. Apabila terjadi penyimpangan, dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.
Referensi :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.
Direktorat P2PTM. 2018. Isi Piringku Sekali Makan – Direktorat P2PTM. [online] Available at: <http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/page/14/isi-piringku-sekali-makan> [Accessed 12 April 2020].
Direktorat P2PTM. 2019. Yuk, Terapkan Konsep. [online] Available at: <http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/page/5/yuk-terapkan-konsep-isi-piringku-dalam-kehidupan-sehari-hari> [Accessed 12 April 2020].
Direktorat P2PTM .2019. Apa Saja 4 Pilar Utama Dalam Prinsip Gizi Seimbang?. [online] Available at: <http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-saja-4-pilar-utama-dalam-prinsip-gizi-seimbang> [Accessed 12 April 2020].
Kontributor : Afina Khoirunnisa Hidayat
Mahasiswi semester 4 Sarjana Gizi FKM UI