Makan siang hari ini aku putuskan untuk memesan beberapa hidangan dari layar ponsel pintarku. Ada banyak promo menarik yang ditawarkan, dengan beraneka macam gambar makanan yang sungguh menggoda iman. Ya, aku membuka aplikasi G-Food sebagai media pemenuhan gizi sehari-hari. Apakah kamu juga demikian? Jika ya, maka izinkan aku untuk sedikit berbagi tentang menu makan siang yang ditawarkan dalam aplikasi serba bisa ini. Eits, bukan berbagi makanannya ya tapi aku ingin berbagi apa yang ku tahu tentang fakta gizi beberapa menu makanan yang sering dipesan.

Yang pertama adalah tentang salah satu menu andalan – yang entah mengapa aku yakin kalian pasti pernah memesannya lewat aplikasi ini –, yaitu ayam geprek. Ayam geprek ini paling lezat jika disantap selagi masih hangat, ditambah dengan pedasnya sambal pasti akan membuat penikmat makanan pedas bergoyang lidah. Menu ayam geprek biasanya terdiri dari sepotong bagian ayam, sambal, kol, tomat, nasi putih dan timun. Pada menu ayam geprek, ayam diolah dengan cara digoreng. Ayam geprek seringkali dianggap sama dengan saudaranya, yaitu ayam penyet. Padahal kenyataannya, ayam geprek dan ayam penyet memiliki tampilan yang berbeda. Ayam geprek sebelum dicampur dengan sambal adalah ayam yang digoreng dengan tepung sehingga memiliki tekstur yang lebih crunchy. Sedangkan ayam penyet, ketika digoreng tidak dibalut dengan tepung.

Dalam 100 g porsi ayam goreng tepung bagian paha yang bisa dimakan, mengandung sekitar 286 kalori (TKPI, 2017). Sementara sayurannya yang meliputi beberapa potong timun dengan berat yang dapat dimakan 55 g mengandung 8 kalori, sedangkan kol putih dengan berat yang dapat dimakan 75 g mengandung 29 kalori (TKPI, 2017). Nasi yang disediakan dalam satu porsi sedang biasanya berkisar 200 g mengandung energi 360 kalori (TKPI, 2017). Jika di jumlahkan, maka energi yang masuk ke dalam tubuh ketika mengonsumsi ayam geprek berkisar 683 kalori. Waah, besar juga yaa kalori yang masuk ke dalam tubuh!

Berbicara tentang ayam geprek, di Indonesia sambal adalah belahan jiwa dari menu makanan yang satu ini. Semakin pedas, maka semakin menantang dan menggugah selera. Namun, apakah sensasi rasa pedas yang ditawarkan dari ayam geprek justru dapat menimbulkan masalah kesehatan? Kenyataannya, dilansir dari website resmi UChicagoMedicine yang ditulis oleh Edwin McDonald (2018) makanan pedas seperti ayam geprek dengan sambalnya termasuk dalam salah satu makanan sehat. Alasannya adalah karena makanan pedas mengandung senyawa capsaicin yang menciptakan rasa pedas dan memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti menghambat produksi asam di lambung (Satyanarayana, 2006) dan membantu dalam penurunan berat badan dengan mengurangi nafsu makan dan meningkatkan pengeluaran energi (Whiting, et al., 2012). Meskipun begitu, makanan pedas yang berlebih tentu dapat menimbulkan masalah kesehatan seperti muntah, iritasi gastrointestinal, dan rasa terbakar atau burning (McDonald, 2018). Nah, jadi selain memenuhi keinginan untuk makan makanan pedas, kita juga harus memperhatikan kemampuan tubuh dalam menanggung risiko pedasnya ya!

Selain ayam geprek, makan siang kali ini aku juga memutuskan untuk memesan salah satu minuman yang sedang populer belakangan ini. Minuman dengan tekstur lembut seperti whipped cream cokelat dan banyak menjadi perbincangan di media sosial ini disebut dengan nama dalgona coffee. Yap! Kalian pasti sering mendengarnya akhir-akhir ini, bukan? Atau kalian sudah mencoba untuk membuat minuman populer ini? Hmm, kalau belum mencoba buat, yuk simak dulu beberapa informasi yang akan aku bagi tentang kopi fenomenal satu ini. Dilansir dari BBC UK yang menyebutkan bahwa minuman fenomenal ini adalah kopi yang memiliki penampakan mirip dengan perrmen dalgona dari Korea Selatan. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kopi ini pun sangat sederhana karena hanya membutuhkan tiga komponen yaitu granula kopi instan, air, dan gula. Wah, mudah banget nih bahan-bahannya. Lantas apakah memang semudah itu membuatnya?

Hmm, ternyata dari beberapa challenge yang dilakukan beberapa orang dalam membuat minuman ini, tidak semudah dan sesederhana bahan-bahannya. Kekuatan tangan dan kesungguhan niat sangat dibutuhkan dalam pembuatan minuman satu ini. Selain itu, meskipun bahan-bahannya nampak sederhana, ternyata dalgona coffee mengandung energi yang cukup besar. Dilansir dari Philippine Association of Nutrition – Delta Chapter, satu porsi dalgona coffee mengandung energi sekitar 374 kalori. Perhitungan ini didasarkan pada satu porsi dalgona coffee yang setara dengan 1 cangkir. Jumlah kalori yang terdapat dalam seporsi minuman fenomenal ini bergantung pada takaran bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya. Angka 374 kalori didapat dari perpaduan 2 sdm kopi instan, 2 sdm gula putih, dan secangkir susu sapi segar (Philippine Association of Nutrition, 2020). Lantas ada tidak ya manfaat dari konsumsi kopi fenomenal ini bagi kesehatan?

Dikutip dari sebuah artikel di website Harvard Health Publishing: Harvard Medical School tahun 2017, kopi memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan yang dibuktikan dari beberapa penelitian. Salah satu manfaat kopi yang ditemukan dari penelitian tahun 2015 yang berkaitan dengan jantung menyatakan bahwa konsumsi kopi berhubungan dengan penurunan risiko kematian sebesar 8-15%. Beberapa penelitian lainnya juga mengungkapkan bahwa konsumsi kopi dapat menurunkan risiko sejumlah penyakit seperti penyakit jantung (serangan jantung, gagal jantung, dan stroke), diabetes mellitus type 2, Parkinson’s disease, kanker hati dan uterus, sirosis, dan gout (encok) (Shmerling, 2017). Pada tahun 2016, WHO pun turut mencabut kopi secara resmi dari daftar minuman yang berpotensi memicu kanker (carcinogenic) dan menobatkan kopi sebagai salah satu minuman yang berpotensi melindungi dari kanker uterus dan kanker hati. Namun, konsumsi kopi juga perlu berhati-hati dan sewajarnya saja agar manfaatnya dapat dirasakan dan tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

Nah, sekian deh beberapa informasi gizi yang bisa aku share dari kedua menu makan siangku yang dipesan dari aplikasi ojek online. Semoga apa yang aku sampaikan dapat memberi sedikit pencerahan ke kalian ya! Meskipun masa karantina ini membuat malas, tapi tetap jangan lupa memperhatikan kesehatan terutama dari asupan makan yang cukup dan bergizi. Terimakasih dan semoga kalian tetap sehat yaa! Semangat.


Referensi :
BBC UK. 2020. Dalgona Coffee: Does the Internet’s New Favourite Drink Actually Work? [Online]. Diakses pada: 13 April 2020. Tersedia di: https://www.bbc.co.uk/food/articles/dalgona_coffee
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: Puslitbang Gizi dan Pangan
McDonald, E. 2018. A Hot Topic: Are Spicy Foods Healthy or Dangerous. UChicagoMedicine. [Online]. Diakses pada: 12 April 2020. Tersedia di: https://www.uchicagomedicine.org/forefront/health-and-wellness-articles/spicy-foods-healthy-or-dangerous
Philippine Association of Nutrition. 2020. The Viral Dalgona Coffee. [Online]. Diakses pada: 13 April 2020. Tersedia di: https://m.facebook.com/ceupandeltachapter/photos/a.818912041473451/3131541890210443
Satyanarayana, M. N. 2006. Capsaicin and Gastric Ulcers. Pubmed. [Online]. Diakses pada: 12 April 2020. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16621751
Shmerling, R. H. 2017. The Latest Scoop on The Health Benefits of Coffee. Harvard Health Publishing: Harvard Medical School. [Online]. Diakses pada: 13 April 2020. Tersedia di: https://www.health.harvard.edu/blog/the-latest-scoop-on-the-health-benefits-of-coffee-2017092512429
Whiting, S., Derbyshire, E., dan Tiwari, B. K. 2012. Capsaicinoids and capsinoids: A Potential Role for Weight Management? A Systematic Review of The Evidence. Pubmed. [Online]. Diakses pada: 13 April 2020. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22634197/


Kontributor : Annisa Aulia Hawari
Mahasiswi semester 4 Sarjana Gizi FKM UI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *