Apa itu Vitamin C?

Belakangan ini orang ramai-ramai mencari vitamin C sebagai tindakan untuk mencegah tertular virus penyebab Covid-19. Vitamin C merupakan salah satu vitamin larut air yang juga sering dikenal dengan nama asam askorbat. Pada reptil, burung, dan beberapa mamalia, vitamin C dapat disintesis dari glukosa di dalam tubuhnya dengan bantuan enzim gulonolaktone oksidase. Namun, manusia tidak memiliki enzim tersebut sehingga manusia perlu mengkonsumsi vitamin C dari bahan pangan agar tidak mengalami defisiensi/kekurangan vitamin C.

Kadar Vitamin C yang Dibutuhkan Dalam Sehari

Kelompok UmurKadar Vitamin C (mg)
Bayi/Anak 
0-5 bulan*40
6-11 bulan50
1-3 tahun40
4-6 tahun45
7-9 tahun45
Laki-laki 
10-12 tahun50
13-15 tahun75
16-18 tahun90
19-29 tahun90
30-49 tahun90
50-64 tahun90
65-80 tahun90
80+ tahun90
Perempuan 
10-12 tahun50
13-15 tahun65
16-18 tahun75
19-29 tahun75
30-49 tahun75
50-64 tahun75
65-80 tahun75
80+ tahun75
Hamil (+an) 
Trimester 1+10
Trimester 2+10
Trimester 3+10
Menyusui (+an) 
6 bulan pertama+45
6 bulan kedua+45

*Pemenuhan kebutuhan gizi bayi 0-5 bulan bersumber dari pemberian ASI Eksklusif

Sumber tabel: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia

Namun, kadar vitamin C yang disebutkan di atas tidak berlaku untuk beberapa orang. Orang yang merokok membutuhkan 35 mg vitamin C tambahan karena radikal bebas pada asap rokok dapat memberi efek buruk pada tubuh sehingga vitamin C diperlukan lebih banyak untuk memperbaiki bagian tubuh yang mengalami kerusakan tersebut. Diperlukan juga vitamin C untuk orang yang menderita malabsorpsi (gangguan saluran pencernaan dalam meyerap nutrisi dari makanan) parah, beberapa jenis kanker, dan penyakit ginjal yang memerlukan hemodialisis/cuci darah.

Sumber Vitamin C

Vitamin C banyak ditemukan pada buah dan sayur-sayuran, seperti buah jeruk (49 mg), nanas (22 mg), jambu biji (87 mg), ceri, lemon (50 mg), stroberi (90 mg), kiwi (75 mg), pepaya (78 mg) dan juga pada kembang kol (69 mg), brokoli (30-40 mg), paprika hijau dan merah, tomat (34 mg), kubis, sawi (102 mg), kacang polong, dan kentang.

Manfaat Vitamin C

Vitamin C disebut-sebut bisa meningkatkan imunitas tubuh melalui fungsinya sebagai antioksidan. Ketika virus dan bakteri masuk ke dalam tubuh, maka akan terbentuk banyak radikal bebas yang dapat mempengaruhi respons imun. Radikal bebas merupakan molekul yang kehilangan satu buah elektron dari pasangan elektron bebasnya. Radikal bebas akan mencari elektron lainnya dari sel-sel tubuh yang selanjutnya dapat menimbulkan kerusakan pada sel tubuh, termasuk pada sel imun. Melalui fungsinya sebagai antioksidan, vitamin C mencegah kerusakan yang terjadi dengan menyumbangkan elektronnya ke radikal bebas tersebut. Selain sebagai antioksidan, vitamin C juga dapat mensintesis kolagen, yaitu protein yang dapat menyembuhkan luka pada kulit sehingga dapat mencegah patogen masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Selain itu, vitamin C juga membantu penyerapan zat besi sehingga dapat mencegah terjadinya anemia.

Dampak Kekurangan Vitamin C

Kekurangan vitamin C menyebabkan timbul penyakit kulit yang biasa disebut scurvy yang menyebabkan kelelahan, radang gusi, bintik-bintik merah atau ungu kecil pada kulit, nyeri sendi, gusi berdarah dan kehilangan gigi

Dampak Kelebihan Vitamin C

Vitamin C adalah vitamin yang larut air sehingga kelebihan vtamin C dalam tubuh akan terbuang melalui urin. Namun, menurut Kemenkes (2017), mengonsumsi vitamin C melebihi 2000 mg per hari dapat menyebabkan diare, muntah-muntah, penyakit batu ginjal, gangguan pada kulit, timbul risiko diabetes, serta mengganggu pengobatan kanker.


Referensi :
FAO, 2001. Human Vitamin and Mineral Requirements. [Online]  Available at: http://www.fao.org/3/y2809e/y2809e00.pdf [Accessed 9 April 2020].
Kementerian Kesehatan, 2017. Awas! Overdosis Vitamin C. [Online] Available at: http://promkes.kemkes.go.id/?p=7949 [Accessed 9 April 2020].
Kementerian Kesehatan, 2018. Data Komposisi Pangan Indonesia. [Online] Available at: http://www.panganku.org/id-ID/view [Accessed 9 April 2020].
National Institutes of Health, 2019. Vitamin C Fact Sheet for Consumers. [Online] Available at: https://ods.od.nih.gov/pdf/factsheets/VitaminC-Consumer.pdf [Accessed 9 April 2020].
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia
Siswanto, B. d. F. E., 2013. PERAN BEBERAPA ZAT GIZI MIKRO DALAM SISTEM IMUNITAS. Gizi Indon, 36(1), pp. 57-64 .
Smith, S. S. G. d. J. L., 2013. Advanced Nutrition and Human Metabolism. 6 ed. USA: Cengage Learning.


Kontributor : Muthia Syifa Rahmadina
Mahasiswi semester 4 Sarjana Gizi FKM UI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *