Buah pepaya merupakan buah tropis yang dapat dijumpai kapan pun. Buah ini disebut-sebut berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan bagian utara Amerika Selatan. Buah pepaya biasanya berwarna kuning kehijauan, kuning atau oranye1. Saat belum matang, buah pepaya mengandung banyak lateks putih dan kulitnya berwarna hijau dengan tekstur yang keras2. Buah akan cepat matang pada suhu kamar. Ketika proses pematangan terjadi, kulit buah akan berwarna oranye terang atau kuning tua dan daging buahnya menjadi aromatik serta berwarna oranye kuning atau merah. Buah akan terasa lembut dan manis dengan tekstur sedikit berair. Setelah matang, buah dapat disimpan selama dua hingga tiga hari. Perubahan warna saat buah matang disebabkan oleh kerusakan dan hilangnya klorofil yang terkandung dalam kulit buah. Warna merah pada buah pepaya disebabkan oleh akumulasi likopen, sedangkan warna kuningnya adalah hasil dari konversi likopen menjadi ฮฒ-karoten dan ฮฒ-cryptoxanthin1. Buah pepaya dewasa mengandung banyak biji ovoid yang berwarna abu-abu-hitam dan melekat pada daging buah dengan jaringan putih yang lunak serta berserat2.
Pepaya yang sudah matang bisa langsung dimakan tanpa kulit dan bijinya atau bisa juga diolah, misalnya untuk membuat salad buah, minuman, selai, jeli, permen, dan buah kering. Adapun pepaya hijau yang belum matang bisa diolah menjadi rujak, dimasak sebagai sayuran, atau bahkan diawetkan3. Buah pepaya kaya akan vitamin A dan C. Dalam 100 gram bagian buah pepaya yang bisa dimakan, terkandung 86,7 gram air, 12,2 gram karbohidrat, 0,5 gram protein, 12,0 gram lemak, 1038 mcg beta karoten, dan 78 mg vitamin C4. Beta karoten yang banyak terkandung dalam buah pepaya nantinya akan dikonversikan menjadi vitamin A oleh tubuh. Dalam buah pepaya juga terkandung vitamin E, K, tiamin, riboflavin, niasin, piridoksin, folat, kalsium, magnesium, kalium, dan besi dalam jumlah sedikit. Kandungan senyawa fitokimia yang tinggi dalam buah pepaya menunjukkan aktivitas antioksidan yang berarti1.
Buah pepaya memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk kesehatan sistem pencernaan. Dengan mengonsumsi buah pepaya setelah makan akan membuat pencernaan menjadi lancar dan mencegah kembung serta gangguan pencernaan kronis lainnya. Mengonsumsi buah pepaya di pagi hari juga bermanfaat untuk mencegah mual dan muntah pada ibu hamil. Kandungan vitamin C pada buah pepaya dapat membantu absorbsi zat besi di usus halus. Buah pepaya juga digunakan untuk mengobati maag dan mencegah sembelit. Selain itu, buah pepaya juga bagus untuk sistem peredaran darah. Vitamin C dan E yang terkandung dalam buah pepaya dapat mencegah terjadinya oksidasi kolesterol. Kolesterol yang teroksidasi ini dapat menempel pada lapisan dalam pembuluh darah dan membentuk plak berbahaya yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Vitamin C dan E bekerja sama dengan enzim peraxonase yang menghambat oksidasi kolesterol LDL dan HDL sehingga penumpukan plak dapat dicegah1.
Kandungan vitamin C dan provitamin A (beta laroten) dalam pepaya dibutuhkan oleh sistem kekebalan tuubuh untuk mencegah berbagai penyakit, seperti infeksi telinga berulang, pilek, dan flu. Selain itu, buah pepaya juga telah terbukti dapat mencegah terjadinya kanker usus besar. Serat pepaya dapat mengikat racun yang menyebabkan kanker di usus besar dan menjauhkannya dari sel-sel usus besar yang sehat. Nutrisi lain dalam buah pepaya juga memberikan perlindungan untuk DNA pada sel-sel usus besar dari kerusakan akibat aktivitas radikal bebas. Jus pepaya menunjukkan sifat antiproliferatif dan antikanker dan terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker1.
Meskipun memiliki banyak sekali manfaat, namun banyak orang yang tidak menyukai buah ini karena aromanya yang mungkin dianggap kurang enak. Ada beberapa alternatif buah lain yang dapat dikonsumsi dengan manfaat yang kurang lebih sama dengan pepaya, salah satunya yaitu buah naga. Buah ini rasanya agak manis dan juga memiliki kalori yang rendah sama seperti pepaya. Buah naga juga mengandung vitamin C dan antioksidan yang dapat mengikat radikal bebas. Karena kandungan antioksidannya yang tinggi, buah naga dapat mencegah kanker dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah ini juga bisa membantu proses detoksifikasi atau pengeluaran racun dari tubuh melalui saluran-saluran pembuahan tubuh5.
Referensi :
1. Ali, A., S. Devarajan, M.I. Waly, M.M. Esa, and M.S. Rahman. 2011. Nutritional and Medicinal Values of Papaya (Carica papaya L.). Natural Products and Their Active Compounds on Disease Prevention, ch. 8. Nova Science Publishers. [online] Available at: <https://www.researchgate.net/publication/324418355_Nutritional-_and_Medicinal_Values_of_Papaya_Carica_Papaya_L> [Accessed 14 May 2020]
2. Silva, J.A., Z. Rashid, D.T. Nhut, D. Sivakumar, A. Gera, M.T. Souza, and P.F. Tennant. 2007. Papaya (Carica papaya L.) Biology and Biotechnology. Tree and Forestry Science and Biotechnology, 1(1): 47-73. [online] Available at: <https://edepot.wur.nl/10209> [Accessed 14 May 2020]
Kumar, K.R., and F.M. Sahu. 2018. Engineering, physico-chemical properties of papaya (Carica papaya) at different ripening stages. International Journal of Chemical Studies, 6(6): 2381-2387. [online] Available at: <http://www.chemijournal.com/archives/2018/vol6issue6/PartAO/6-4-879-440.pdf> [Accessed 14 May 2020]
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2017. Direktorat Gizi Masyarakat.
Kontributor : Nisa Nur Islamiati
Mahasiswi semester 4 Sarjana Gizi FKM UI