Pandemi COVID-19 berdampak pada sistem pembelajaran anak, saat ini kegiatan sekolah anak dilakukan secara online di rumah. Hal ini tentu membuat anak diharuskan untuk menatap layar gadget selama berjam-jam. Dampak dari terlalu lama dan sering menatap layar gadget saat belajar online dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan mata anak seperti kelelahan mata, mata kering, mata merah, iritasi mata, penglihatan kabur dan gejala mata lainnya. Selain merusak mata, kebiasaan duduk lama di depan gadget juga bisa memicu gangguan lain seperti gangguan postur tubuh, sakit pada leher, bahu, dan punggung. Kondisi kelelahan mata dapat menyebabkan gangguan perilaku pada anak seperti gangguan emosi, sosial maupun konsentrasi, gangguan tidur, dan prestasi menurun. Kendati begitu, Bundatidak perlu khawatir karena ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar kesehatan mata anak tetap terjaga selama belajar online di depan gadget!
1. Posisi Duduk saat Berhadapan dengan Layar
Usahakan anak duduk dengan tegak, tidak boleh membungkuk. Lalu gadget diletakkan sejajar pandangan mata. Jarak pandang mata ke komputer sebaiknya 30-50 cm. Gunakan gadget dengan layar yang besar sehingga anak tidak perlu menatap layar dekat-dekat. Untuk lebih memperhatikan aspek kesehatan sebaiknya monitor komputer dipasang screen untuk mencegah pantulan cahaya/silau. Jika buah hati bunda memang sudah menggunakan kacamata minus, tetap gunakan kacamata saat screen time untuk menghindari Anak melihat lebih dekat ke monitor.

2. Pencahayaan Cukup
Penerangan yang baik dapat mendukung kesehatan mata, Usahakan kecerahan layar tidak mengganggu pandangan, tidak terlalu terang ataupun terlalu gelap. Selain mengatur tingkat kecerahan pada layar, upayakan pula untuk melakukan pengaturan pada ruangan. Pastikan ruangan yang digunakan memiliki pencahayaan yang baik, tidak ada pantulan cahaya yang membuat silau mata anak.
3. Lingkungan Belajar Anak
Jika terdapat AC atau kipas angin di ruangan belajar anak usahakan untuk mengatur fan speed agar tidak terlalu kencang dan hindari posisi hembusan angin ke arah wajah supaya mata tidak kering. Kondisi penggunaan gadget dalam jangka waktu lama dengan penggunaan AC di dalam ruangan dapat menyebabkan mata relatif kering dan anak menjadi lupa untuk minum. Sehingga, sebaiknya Bunda menyiapkan air minum untuk anak atau ingatkan anak untuk minum tiap 2 jam sekali.
4. Gunakan Rumus 20-20-20
Bunda dapat membiasakan anak untuk memberikan cukup waktu bagi tubuh beristirahat secara periodik. Hal yang dapat dilakukan oleh Bunda adalah dengan menerapkan rumus 20-20-20. Rumus ini berarti setiap menatap gadget selama 20 menit harus melakukan istirahat dengan memejamkan mata selama 20 detik untuk menghindari mata kering. Kemudian, 20 detiknya lagi kita dapat melihat barang detail yang berjarak 5-6 meter, seperti jam atau vas bunga kemudian kembali ke gadget.
5. Relaksasi mata
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melakukan relaksasi mata yaitu dengan cara beritahu anak agar menggerakkan bola mata ke seluruh arah dan berputar agar otot mata lebih lentur dan kelelahan mata tidak semakin parah. Biasakan juga untuk sering mengedipkan matanya. Selain itu, dapat juga dilakukan kompres mata dengan handuk yang diberi air hangat selama 15 menit sebanyak tiga kali sehari yaitu pagi, siang, dan malam. Hal ini dilakukan untuk mengurangi mata kering. Pengunaan obat tetes mata juga dapat dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada mata.
6. Ajak Anak Untuk Green Time
“Green Time” yaitu berkegiatan di luar rumah dengan melihat yang hijau, seperti daun, rerumputan, pepohonan sambil melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau bermain agar terpapar oleh sinar matahari. Anak dianjurkan lebih banyak melakukan aktivitas fisik di halaman rumah atau taman terdekat.

7. Konsumsi Makanan Bergizi Tinggi
Bunda juga dapat membantu menjaga kesehatan mata anak dari dalam dengan cara memberinya makanan sehat dan bernutrisi tinggi. Beberapa nutrisi yang penting untuk kesehatan mata antara lain antioksidan, Vitamin A, C, E dan asam lemak omega-3. Jadi, biasakan anak untuk mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan seperti wortel, tomat, stroberi, serta makanan bernutrisi lainnya seperti udang, ikan salmon, dan ikan tuna agar anak memiliki penglihatan yang sehat.
8. Periksakan Mata Anak Secara Rutin
Apabila menemukan gejala gangguan penglihatan pada anak, segera periksakan ke Dokter mata terdekat. Sebaiknya bawa anak ke dokter mata setidaknya dua tahun sekali untuk memeriksakan kondisi matanya. Pemeriksaan mata sangat penting untuk mendeteksi adanya masalah mata pada anak lebih dini, sehingga pengobatan bisa dilakukan dengan optimal.
Kesadaran orang tua dalam menjaga kesehatan mata anak sangatlah penting. Nah, kini Bunda telah mengetahui tips-tips dalam menjaga kesehatan mata anak selama pembelajaran online. Sehingga, 7 tips diatas bisa Bunda terapkan pada anak selama pembelajaran jarak jauh. Semoga bermanfaat!
Kontributor: Nurul’aidha Marlyana Dekatia, mahasiswi Semester 6 Sarjana Gizi FKM UI
Referensi:
Kartini. Et al., (2021). ‘Penyuluhan Menjaga Kesehatan Mata Anak Selama Pembelajaran Daring Di Masa Pandemik COVID-19’. JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera. 2(1). 9-32; http://dx.doi.org/10.25105/juara.v2i1.8267
Kementerian Kesehatan RI. (2020). ‘Menjaga Kesehatan Mata di Era Daring. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan-indera/page/2/menjaga-kesehatan-mata-di-era-daring
Kementerian Kesehatan RI. (2020). ‘Bagaimana Menjaga Kesehatan Mata Anak Pada Saat Pandemi COVID-19’. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan-indera/page/2/bagaimana-menjaga-kesehatan-mata-anak-pada-saat-pandemi-covid-19
Zhang, Z. et al., (2020). ‘Effects of E-Learning Environment Use on Visual Function of Elementary and Middle School Students: A Two-Year Assessment – Experience from China’. International Journal of Environmental Research and Public Health. 17(5), 1560; https://doi.org/10.3390/ijerph17051560