Pedoman Gizi Seimbang merupakan rumusan terbaru yang menggantikan dan menyempurnakan konsep 4 Sehat 5 Sempurna. Gizi Seimbang didefinisikan sebagai susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi (Kemenkes, 2014).
Terdapat 4 pilar dalam Prinsip Gizi Seimbang yang bertujuan untuk menyeimbangkan antara jumlah energi yang dikonsumsi dengan yang dikeluarkan oleh tubuh dengan cara memantau berat badan normal. Keempat pilar tersebut digambarkan dalam tumpeng gizi seimbang seperti gambar di bawah ini.

Sumber : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/
Berikut adalah uraian keempat pilar tersebut (Kemenkes, 2014):
1. Mengonsumsi makanan yang beragam
Makanan yang beragam artinya makanan yang terdiri dari berbagai kelompok bahan makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah) atau beragam dalam setiap kelompok bahan makanan tersebut, misalnya makanan pokok yang terdiri dari nasi, mie, kentang, dsb. Kenapa perlu mengonsumsi makanan beragam? Karena kita tidak bisa mendapatkan semua zat gizi yang diperlukan tubuh hanya dengan mengonsumsi satu jenis kelompok bahan makanan saja. Selain memperhatikan keberagamannya, prinsip gizi seimbang juga menekankan kepada porsi yang sesuai untuk masing-masing kelompok bahan makanan tersebut. Seperti yang digambarkan pada tumpeng gizi seimbang, porsi makanan pokok yang dianjurkan adalah 3 โ 4 porsi/hari, sayur-sayuran 3 โ 4 porsi/hari, buah-buahan 2 โ 3 porsi/hari, dan lauk pauk 2 โ 4 porsi/hari.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Perilaku hidup bersih berguna untuk mencegah tubuh terinfeksi sumber penyakit. Penyakit infeksi memiliki hubungan yang timbal balik dengan status gizi seseorang. Ketika tubuh terkena penyakit infeksi, nafsu makan akan berkurang sehingga asupan zat gizi pun berkurang, padahal tubuh membutuhkan banyak zat gizi untuk melawan penyakit infeksi tersebut. Akibatnya tubuh akan mengalami kekurangan gizi. Selain itu, kondisi kurang gizi, juga akan menyebabkan tubuh rentan terkena penyakit infeksi karena menurunnya daya tahan tubuh.
3. Melakukan aktivitas fisik
Ketika melakukan aktivitas fisik, tubuh akan mengeluarkan energi. Oleh sebab itu, aktivitas fisik bertujuan untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang masuk dan keluar dari tubuh sehingga didapatkan berat badan normal.
4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal
Tercapainya berat badan normal merupakan hasil dari rangkaian upaya menyeimbangkan zat gizi yang dikonsumsi dan yang dikeluarkan oleh tubuh. Berat badan yang normal adalah berat badan yang sesuai dengan tinggi badannya. Pada orang dewasa berat badan normal didapatkan melalui perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan menggugah motivasi untuk menerapkan Pedoman Gizi Seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Yuk kita mulai terapkan Pedoman Gizi Seimbang!
Kontributor : Choirun Nisa, mahasiswi semester 6 Sarjana Gizi FKM UI
Referensi :
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang.