Rendang merupakan salah satu makanan khas yang disajikan saat lebaran tiba. Masakan tradisional Indonesia ini berasal dari Minang, Sumatera Barat. Namun, kini rendang dapat dengan mudah ditemukan dimana saja. Rendang mempunyai banyak variasi diantaranya rendang daging, telur, ayam, belut dan lain sebagainya. Tapi, pada umumnya rendang yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah rendang daging. Pada proses pembuatannya, rendang dimasak dalam jangka waktu yang lama,  dimana di dalamnya terdiri dari daging, santan dan penambahan berbagai bumbu tradisional Indonesia yang diyakini memiliki rasa yang alami, bergizi, sehat, aman, murah, mudah didapat dan sesuai dengan selera masyarakat juga menjadikan cita rasa dari rendang ini sangat unik dan khas. Maka, tak heran bila menurut hasil survey CNN (Cable News Network) pada tahun 2011 tentang World’s 50 Most Delicious Foods (50 makanan terlezat di dunia) rendang menempati posisi pertama sebagai makanan terlezat di dunia.

Kandungan Gizi Pada Rendang

Dengan citarasa yang khas itu, kira-kira apa saja sih kandungan gizi yang ada pada rendang? Dalam 100 gram, Rendang mengandung 195 kalori; 19,68 gram Protein; 11,07 gram Lemak; 4,49 gram Karbohidrat; 1,7 gram Serat; 184 Sodium; 373 mg Kalium; 474 mg Kalsium; 211 mg Fosfor; 14,9 mg Besi.

1. Protein

Daging sapi merupakan salah satu sumber makanan yang kaya akan protein, namun dengan adanya proses pengolahan rendang yang lama membuat adanya perubahan kadar nutrisi saat dimasak, khususnya pada penurunan kadar asam amino essensial. Meskipun begitu, dalam 100 gram rendang terkandung 22,6 gram protein atau setara dengan 35% kebutuhan protein pada orang dewasa. Kandungan protein pada rendang memiliki fungsi sebagai zat pembangun yang mampu mengganti sel tubuh yang rusak dan baik juga untuk pertumbuhan.

2. Lemak

Kandungan lemak pada rendang cukup tinggi, dalam 100 gram rendang terkandung 11,07 gram lemak. Lemak yang paling banyak terkandung dalam rendang adalah lemak jenuh. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya santan dalam rendang dan juga proses pemasakan yang lama pada rendang. Konsumsi tinggi asam lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol total dalam jumlah besar yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung. Selain itu, konsumsi rendang yang berlebih juga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan.

3. Vitamin dan Mineral

Kandungan vitamin dan mineral pada rendang didapatkan dari perpaduan antara daging dan juga bumbu rempah yang dipakai berupa Sodium, Kalium, Kalsium, Fosfor, Besi, Vitamin A dan B1. Vitamin dan mineral ini berfungsi untuk melancarkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh dan kekebalan tubuh.

Perhatikan Konsumsinya

Setelah kita mengetahui apa saja kandungan gizi yang terdapat pada rendang, lalu bagaimana cara mengonsumsi rendang yang baik? Konsumsi rendang perlu dibatasi, makanlah rendang dengan porsi yang cukup dan jangan terlalu banyak. Konsumsi rendang dapat juga diimbangi dengan makanan yang tinggi akan serat, vitamin dan mineral. Pilih makanan berkarbohidrat yang tinggi serat, seperti nasi merah ataupun kentang rebus. Pastikan juga saat mengonsumsi rendang ditambah dengan konsumsi sayur atau buah, seperti sayuran berdaun hijau dan buah apel atau jeruk. Semoga bermanfaat!!!


Kontributor: Nurul’aidha Marlyana Dekatia, mahasiswi Semester 6 Sarjana Gizi FKM UI


Referensi:
Azima, F, dkk. (2016). The Evaluation of Nutritional Value of Rendang Minangkabau. Agriculture and Agricultural Science Procedia 9, 335–341. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2210784316301462
Festivalia. F, dkk. (2016). The Importance of ISO 2200 in Traditional Food in Indonesia, Case in Rendang Catering. Advances in Economics, Business and Management Research, volume 28. https://doi.org/10.2991/ictgtd-16.2017.16
Fat Secret. Kandungan Gizi Rendang. https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/rendang?portionid=5737373&portionamount=100,000
Sartika, R, A, D. (2008). Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 2, No. 4. https://media.neliti.com/media/publications/39637-ID-pengaruh-asam-lemak-jenuh-tidak-jenuh-dan-asam-lemak-trans-terhadap-kesehatan.pdf

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *