Olahraga merupakan kegiatan yang identik dengan remaja hingga orang dewasa. Ketika mendengar kata olahraga, yang terbayang dalam benak kita adalah pergi ke gym, berlari di atas treadmill, atau mengangkat beban. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa anak-anak juga memerlukan aktivitas seperti olahraga? Pada anak, kegiatan seperti mengikuti kelas pendidikan jasmani di sekolah, bermain sepeda, atau bermain kejar-kejaran merupakan suatu bentuk olahraga (Gavin, 2018). Selain itu, Anda juga bisa turut serta berolahraga bersama anak. Dengan demikian, baik orang tua maupun anak akan sama-sama mendapatkan manfaat dari olahraga. Sebelum mendalami lebih jauh, sebenarnya apa sih olahraga itu?
Olahraga merupakan bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani (Kemenkes RI, 2006). Dari pengertian tersebut, kita, mengetahui bahwa suatu kegiatan dapat dikatakan olahraga apabila ada perencanaan, terstruktur, dan dilakukan secara berulang. Berolahraga sejak usia dini, dapat memberikan banyak manfaat kepada anak, diantaranya:
- Olahraga yang bersemangat, teratur, serta terus-menerus berperan dalam memperkuat persendian sehingga akan memperkuat tulang
- Mengendalikan obesitas karena terjadi peningkatan pengeluaran energi
- Keterampilan gerak kasar (menuruni tangga, berjalan mundur, melompat) dan keterampilan gerak halus (koordinasi mata dan tangan) akan meningkat
- Memberikan kesempatan kepada anak untuk dapat bergerak mengekspresikan dirinya sehingga akan mempengaruhi perkembangan intelektualnya
- Aktivitas jasmani dapat melepaskan ketegangan emosional melalui cara-cara yang tepat sehingga akan memberikan dampak yang baik pada perkembangan emosional anak
(Rubiyatno, 2014)
Dalam usaha menerapkan gaya hidup yang baik pada anak, tentunya diperlukan usaha ekstra. Akan tetapi, lewat penerapan kebiasaan baik sejak usia belia, di kemudian hari anak akan menjadi terbiasa dengan aktivitas jasmani yang dilakukan tersebut. Salah satu lingkungan yang berperan besar dalam membentuk kebiasaan ini adalah keluarga. Dalam hal ini, keluarga juga sebaiknya beraktivitas bersama dengan anak, dengan demikian seluruh keluarga dapat menjadi aktif bersama-sama. Ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan bersama-sama dengan keluarga dan terbagi menjadi 4 kategori:
1. Pergerakan Setiap Hari
Kegiatan ini dilakukan lewat olahraga melalui aktivitas yang dilakukan setiap hari seperti menggunakan tangga dan membantu berkebun.
2. Bermain Aktif
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan beragam permainan seperti bermain bola, kejar-kejaran, lompat tali, trampoline, dan lainnya.
3. Transportasi Aktif
Kegiatan ini dilakukan dengan berjalan atau menggunakan sepeda untuk pergi ke sekolah, taman, atau toko.
4. Kegiatan Keluarga
Selain bergerak di rumah atau sekitar rumah, ajaklah anak Anda sesekali bepergian bersama sekaligus menjadi ajang untuk berekreasi. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain berjalan-jalan ke taman bermain atau bepergian menggunakan sepeda bersama-sama.
(Emma, 2020)
Agar anak termotivasi untuk berolahraga, Anda sebagai orang tua harus terlebih dahulu memulainya. Hal ini didasarkan pada anak yang melihat orang tua sebagai panutan, artinya dengan Anda aktif berolahraga, anak akan termotivasi untuk melakukan hal serupa. Apabila anak Anda tidak suka berolahraga, cobalah berbagai jenis aktivitas yang ada. Sering kali menemukan aktivitas yang tepat untuk setiap anak merupakan jalan keluar dari masalah tersebut (Emma, 2020). Itu sebabnya mulailah berolahraga dari diri Anda sendiri karena dengan sedikit usaha ekstra, Anda akan memperoleh banyak manfaat bagi diri sendiri dan keluarga.
Kontributor: Dinda Elaphria P. B., mahasiswi Semester 6 Sarjana Gizi FKM UI
Referensi:
- Emma, G. 2020. Keeping Active During Lockdown. London: Barking & Dagenham
- Gavin, M., 2018. Kids and Exercise (for Parents) โ Nemours KidsHealth. [online] Kidshealth.org. Available at: <https://kidshealth.org/en/parents/exercise.html> [Accessed 28 April 2021].
- Kemenkes RI. 2006. Pedoman Upaya Kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
- Rubiyatno. 2014. Peranan AKtivitas Olahraga bagi Tumbuh Kembang Anak. Jurnal Pendidikan Olah Raga, 3(1), pp 54-64.