Kandungan dan Manfaat Coklat

Terdapat beberapa jenis coklat dan semuanya memiliki komposisi yang berbeda-beda. Namun, secara umum komposisi yang ada di dalam coklat adalah sebagai berikut: (Katz, 2011; Latif, 2013; Shafi, 2018)

1. Lemak

Lemak merupakan kandungan pada coklat yang menyebabkan coklat meleleh ketika masuk ke dalam mulut. Hal ini disebabkan titik leleh lemak yang lebih kecil dari suhu tubuh manusia. Asam lemak jenuh, seperti asam lemak palmitat dan stearat, serta asam lemak tidak jenuh, seperti asam lemak oleat terdapat di dalam coklat. Asam lemak jenuh memberi efek yang tidak begitu bagus untuk kesehatan manusia, seperti meningkatkan total kolesterol dan low-density lipoprotein/LDL (atau biasa dikenal dengan lemak jahat), serta berpotensi menyebabkan timbulnya plak pada pembuluh darah yang selanjutnya menyebabkan penyakit jantung koroner. Namun, lemak pada coklat didominasi dengan kandungan asam lemak stearate yang memiliki efek yang berbeda dengan yang baru saja disebutkan, sehingga coklat tidak meningkatkan kolesterol. Bahkan, ada orang yang kolesterolnya berkurang karena mengonsumsi coklat.

2. Antioksidan

Pada coklat, banyak flavonoid—salah satu jenis antioksidan—yang berfungsi untuk melindungi sel-sel endotel dari stress oksidatif. Flavonoid ini yang membuat coklat terasa pahit. Flavonoid ditemukan lebih banyak di dark chocolate daripada di milk chocolate sebab susu dapat menghambat penyerapan flavonoid.

3. Senyawa nitrogen

Kandungan ini berperan dalam vasodilatasi dinding pembuluh darah yang juga dapat mencegah terjadinya arterosklerosis, penyakit kardiovasukular lainnya, diabetes mellitus tipe 2, dan sindrom metabolik. Nitrogen dapat membuat otot polos relaksasi dengan menghambat peningkatan kalsium dan menurunkan konsentrasi kalsium sitosolik yang pada dasarnya berperan dalam kontraksi otot.

4. Mineral

Beberapa mineral yang terkandung adalah kalium, magnesium, tembaga, dan kalsium yang berfungsi untuk menurunkan stres, mencegah hipertensi, dan arterosklerosis.

5. Serat

Serat larut air dapat menurunkan kadar kolesterol dan serat tidak larut air dapat menurunkan risiko diabetes mellitus.

Kandungan gizi dalam 100 gram coklat
Sumber: Tabel Konsumsi Pangan Indonesia, 2017

Tambahan Informasi!

  1. Penderita diabetes mellitus boleh mengkonsumsi coklat.  Sebenarnya, coklat memiliki indeks glikemik yang rendah, dapat meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi resitensi insulin melalui peran kakao dan flavonol. Namun, lebih baik ditanyakan ke dokter terlebih dahulu agar lebih aman.
  2. Mengonsumsi coklat tidak selalu menaikkan berat badan. Berdasarkan studi, mengonsumsi coklat dalam jumlah sedikit atau normal selama 5 hari dalam seminggu dapat menurunkan Indeks Massa Tubuh. Flavonoid dan Nitric Oxide (NO) meningkatkan pemecahan lemak dan mencegah penumpukan lemak, serta mengurangi risiko resistensi insulin. Menghirup aroma coklat dapat meningkatkan rasa kenyang. Kakao juga dapat menurunkan berat badan dan serum trigliserida.
  3. Mengonsumsi coklat dapat menurunkan stres. Hal ini disebabkan coklat mendorong produksi neurotransmitter yang berfungsi untuk memberi ketenangan atau rasa rileks, yaitu serotonin.
  4. Coklat tidak menyebabkan jerawatan. Berdasarkan beberapa studi, tidak ditemukan hubungan bermakna antara coklat dengan timbulnya jerawat.
    (Latif, 2013; Shafi, 2018; Montagna, 2019; Katz, 2011)

Secara keseluruhan, coklat memberi beberapa manfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Namun, tetap perlu diperhatikan jumlah yang dimakan ya. Jangan sampai berlebihan agar dapat terhindar dari kelebihan berat badan dan kerusakan gigi, serta masalah kesehatan lainnya.


Kontributor: Muthia Syifa Rahmadina, mahasiswi semester 6 Sarajana Gizi FKM UI


Referensi:
Katz, D.L., Doughty, K., dan Ali, A. 2011. Cocoa and Chocolate in Human Health and Disease. Antioxidants & Redox Signaling, 15(10), pp. 2799-2811.
Latif, R. 2013. Chocolate/cocoa and Human Health: a Review. The Journal of Medicine, 71(2), pp. 63-68.
Shafi, F., Reshi, M., Aiman., dan Bashir, I. 2018. Chocolate Processing. International Journal of Advanced Biological Research, 8(3), pp. 2250-3579.
Montagna, M.T., Diella, G., Triggiano, F., Caponio, G.R., Giglio, O.D., Caggiano, G., et al. 2019. Chocolate, “Food of the Gods”: History, Science, and Human Health. International Journal of Environmental Research and Public Health, 16(4960), pp. 1-21.
Tabel Konsumsi Pangan Indonesia. 2017. [Online] Available at: https://www.panganku.org/id-ID/view [Accessed 17 Juni 2020].

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *