Bawang Merah dan Bawang Putih merupakan umbi lapis. Kedua bumbu ini selain menambah cita rasa makanan, ternyata juga mengandung banyak manfaat. Ketika bawang putih dipotong-potong atau dihancurkan, enzim allinase akan aktif dan memproduksi allicinAllicin ini adalah komponen sulfur yang memiliki aktivitas antibakteri. Daya antibakteri ini lebih bekerja terhadap bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus dibandingkan bakteri gram negatif seperti E.coli (El-mahmood M. 2009). Bawang putih juga mengandung antioksidan yang mampu melawan radikal bebas. Senyawa antioksidan juga terdapat pada bawang merah, yaitu allicin, quercetin, dan kaempferol. Selain itu, bawang putih mengandung kadar thiosulfinat yang cukup tinggi, thiosulfinat merupakan senyawa organosulfur yang dapat mencegah terbentuknya gumpalan darah (Baretta et al,2017)

Walaupun melezatkan, bawang ini terutama bawang merah ternyata “menyakitkan”. Dia bisa membuat kita menangis. Ternyata, bawang merah memiliki kemampuan yang digunakan sebagai alat pertahanan diri dari hewan atau mikroba. Ketika bawang merah dipotong, terbentuk volatile lachrymatory factor (LF) yang dapat membuat mata kita mengeluarkan air mata. Produksi LF ini dibantu oleh enzim lachrymatory factor synthase (LFS) (Silvaroli et al, 2017)

Kandungan Gizi

Sekarang kita lihat yuk, kandungan gizi apa saja yang terdapat pada Bawang Merah dan Bawang Putih.

Jenis Bawang (100 gram)EnergiProteinLemakKarbohidratSeratKalsiumFosforBesi
Bawang Merah46 kal1,5 gram0,3 gram9,2 gram1,7 gram36 mg40 mg0,8 mg
Bawang Putih112 kal4,5 gram0,2 gram23,1 gram0,6 gram42 mg134 mg1,0 mg
Jenis Bawang (100 gram)NatriumKaliumTembagaSeng (Zn)NiacinRiboflavinVitamin C
Bawang Merah7 mg178,5 mg0,06 mg0,2 mg0,20,04 mg2 mg
Bawang Putih46 mg665,7 mg0,09 mmg0,4 mg0,3 mg0,07 mmg15 mg

Dari tabel di atas, kandungan kalium pada bawang merah dan bawang putih cukup tinggi. Kalium ini memiliki peran dalam metabolisme tubuh dan menjaga keseimbangan tekanan darah.

Rekomendasi Konsumsi

Tabel diatas menunjukkan kandungan gizi dalam 100 gram bawang merah dan bawang putih. Tetapi, tidak mungkin kita mengonsumsi 100 gram bawang per hari nya. Rekomendasi konsumsi adalah sekitar ⅓ cup untuk bawang merah yang telah dipotong-potong. Pada beberapa studi, rekomendasi dosis bawang putih per harinya adalah 4 gram atau setara dengan dua siung bawang putih (Tattelman, 2005)

Mitos Bawang Merah

Berbicara tentang bawang merah, di awal masa pandemi ini beredar informasi bahwa bawang merah yang dipotong dan diletakkan di suatu ruangan dapat menyerap virus dan kuman lainnya. Ternyata, hal itu HOAX. Menurut National Onion Association, informasi tersebut adalah mitos. Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan hal tersebut. (National Onion Association,n.d). Jadi, sangat penting untuk kita dapat berpikir kritis dan tidak “menelan” mentah-mentah suatu informasi yang tidak jelas sumbernya.


Kontributor : Nur Rahmah Utami, mahasiswa Semester 6 Program Studi Gizi FKM UI


Referensi :
Beretta HV, Bannoud F, Insani M, et al.2017 Relationships Between Bioactive Compound Content and the Antiplatelet and Antioxidant Activities of Six Allium Vegetable Species. Food Technol Biotechnol.;55(2):266-275. doi:10.17113/ftb.55.02.17.4722
El-mahmood M. 2009. Efficacy of crude extract of garlic (Allium sativum Linn.) against nosocomial Eschericia coli, Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa. J Med Plants Res.; 4: [179- 185]. Available from : URL : http://www.academicjournals.org/articl e/article1380374626_EL-mahmood.pdf
Silvaroli et al. 2017 Enzyme that makes you cry—crystal structure from lachrymatory factor synthase from Allium cepa. ACS Chemical Biology. September 15,, p. 2296. doi: 10.1021/acschembio.7b00336.
Tattelman E.2005  Health effects of garlic. Am Fam Physician ;72(1):103-106.
https://www.onions-usa.org/tips-onion-myths-faqs/onions-flu/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *