Yuk Mengenal Kedelai dan Manfaatnya! Kacang kedelai merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang populer di Indonesia. Apabila dilihat dari segi warnanya, terdapat dua jenis kacang kedelai yaitu kedelai kuning dan kedelai hitam. Di Indonesia umumnya bentuk kacang kedelai adalah lonjong, namun sebenarnya kacang kedelai memiliki bentuk yang beraneka ragam dari lonjong bulat. Pengelompokan ukuran kacang kedelai berbeda-beda di setiap negara. Di Indonesia, kacang kedelai dikelompokkan berukuran besar (> 14 g/100 biji), berukuran sedang (10-14 g/100 biji), dan berukuran kecil (< 10 g/100 biji).
Biasanya masyarakat mengonsumsi kacang kedelai dalam berbagai bentuk produk olahan, seperti tahu, tempe, susu kedelai, tauco dan taoge yang merupakan produk olahan kedelai kuning, serta kecap yang merupakan produk olahan kedelai hitam. Produk-produk olahan kedelai biasanya memiliki kandungan gizi yang tinggi. Apabila ditilik dari segi pangan, kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang paling murah di dunia.
Dalam 100 gram ekstrak jernih kedelai mengandung energi sebanyak 36 kkal, protein 3.2 g, karbohidrat 3.0 g, lemak 1.5 g, dan beberapa vitamin dan mineral seperti vitamin A, E, K, Thiamin (B1), Riboflavin (B2), kalsium, sodium, potassium, dan zat besi. Protein pada kacang kedelai mudah dicerna oleh tubuh dan nilai efisiensinya hampir setara dengan protein hewani. Selain itu, kacang kedelai memiliki kandungan asam lemak jenuh yang rendah (15%) dan asam lemak tak jenuh yang tinggi, terutama asam linolenat dan linoleat (60%).
Yuk Mengenal Kedelai dan Manfaatnya! Kacang kedelai dianggap sebagai salah satu sumber pangan fungsional, yaitu pangan yang secara alamiah maupun melalui proses mengandung satu atau lebih senyawa yang memiliki fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa senyawa tersebut antara lain asam alfa linolenat dan asam linoleat, dua jenis asam lemak esensial yang memiliki fungsi dalam membantu menyehatkan jantung dan mengurangi risiko terkena kanker.
Selain itu terdapat pula isoflavon yang memiliki peran dalam meningkatkan fungsi saluran cerna, anti inflamasi, mengurangi kadar kolesterol, mencegah kanker payudara, dan meningkatkan metabolisme lemak. Kandungan isoflavon pada protein kacang kedelai cukup tinggi hingga mencapai 1g/kg.
Melihat kandungan gizi kacang kedelai yang cukup lengkap dan harganya yang terjangkau, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih sering mengonsumsi produk olahan kedelai sebagai sumber pangan fungsional yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Referensi:
Adie, M. M., Krisnawati, A. 2016. Biologi Tanaman Kedelai. Malang: Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Available at: http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/03/dele_3.muchlish-1.pdf
Anonim. 2006. Karakteristik Kedelai Sebagai Bahan Pangan Fungsional. Ebook Pangan.
Krisnawati, A. 2017. Kedelai Sebagai Sumber Pangan Fungsional. Malang: Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Available at: http://pangan.litbang.pertanian.go.id/files/06-IPTEK12-01-2017-Ayda.pdf
Widowati, Sri. 2016. Teknologi Pengolahan Kedelai. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Available at: http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/03/dele_21.widowati-1.pdf
Kontributor: Kholifah Uswatun Khasanah
Mahasiswi Semester 4 Sarjana Gizi FKM UI