Kacang Hijau Cegah Penyakit Jantung dan Kanker. Kacang hijau memiliki nama latin yaitu Vigna radiata merupakan sejenis palawija yang cukup terkenal pada daerah tropik. Biji kacang hijau berwarna hijau kusam atau hijau mengkilap, namun ada pula yang berwarna kuning kecoklatan atau coklat kehitaman. Ukuran biji kacang hijau relatif lebih kecil dibandingkan dengan biji kacang lainnya (Andrianto dan Indarto, 2004).

Kacang ini memiliki rasa yang sedikit manis dan biasanya dijual dalam bentuk kacang kering atau kecambah yang disebut toge. Seperti kacang-kacangan lainnya, kacang hijau sensitif terhadap air sehingga kacang harus disimpan di dalam wadah kering yang tertutup rapat agar kualitasnya terjaga (Rohmitriasih, M. (2019,)

Tanaman yang termasuk famili polong-polongan atau Fabaceae ini memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati yang cukup tinggi, dengan kadar lemak yang rendah , dan mengandung banyak serat serta antioksidan.

Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia dari Kemenkes RI, dalam 100 gram kacang hijau rebus mengandung:

  • Air                   : 71.3 g
  • Energi             : 109 Kal
  • Protein             : 8.7 g
  • Lemak             : 0.5 g
  • Karbohidrat     : 18.3 g
  • Serat                : 1.5 g 

Selain kandungan di atas, kacang hijau juga mengandung folat, mangan, magnesium, vitamin B1, B2, B5, B6, fosfor, zat besi, tembaga, kalium, seng, selenium, dan berbagai asam amino esensial. Asam amino esensial adalah asam yang dibutuhkan oleh tubuh namun tidak dapat diproduksi oleh tubuh kita sendiri, sehingga harus didapatkan dari makanan.

Kacang Hijau Cegah Penyakit Jantung dan Kanker

Kacang hijau juga mengandung banyak antioksidan, termasuk asam fenolik, flavonoid, asam caffeic, asam cinnamic dan banyak lagi (Anwar, F. et al, 2007).

Dengan kandungan gizi yang melimpah tersebut, kacang hijau punya beragam manfaat penting untuk kesehatan.  Diantaranya dapat mengurangi risiko penyakit kronis karena antioksidan membantu menetralkan molekul berbahaya yang dikenal sebagai radikal bebas. Dalam jumlah tinggi, radikal bebas dapat berinteraksi dengan komponen sel tubuh dan mendatangkan malapetaka. Kerusakan ini terkait dengan peradangan kronis, penyakit jantung, kanker dan penyakit lainnya (Khansari, N, et al, 2009).

Berbagai manfaat kacang hijau berasal dari kandungan nutrisi penting di dalamnya. Tidak ada salahnya kita mulai rutin mengonsumsi kacang hijau. Misalnya dikonsumi dalam bentuk minuman, bubur, serta isian berbagai macam kudapan seperti bakpia, bakpao, mochi, dan lain-lain.

Kacang hijau juga sering dikonsumsi dalam bentuk yang sudah menjadi kecambah atau biasa disebut taoge atau toge.  Menariknya, kacang hijau yang telah berkecambah atau taoge memiliki antioksidan sekitar enam kali lebih banyak dan lebih efektif daripada kacang hijau biasa (Ganesan, K., & Xu, B. , 2017).

Perkecambahan biji merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji lainnya untuk dapat menghasilkan tumbuhan baru. Proses ini meningkatkan ketersediaan nutrisi dalam biji (Singh, A. K et al, 2015).

Proses perkecambahan biji kacang hijau terjadi karena terjadi kontak antara biji dengan air. Air berperan penting untuk mengaktifkan sel-sel yang bersifat embrionik di dalam biji, melunakkan kulit biji dan menyebabkan mengembangnya embrio dan endosperm, fasilitas untuk masuknya oksigen ke dalam biji, sehingga proses pertumbuhan terjadi dengan baik. (Song, N. ,2010).

Kacang Hijau Cegah Penyakit Jantung dan Kanker. Relatif murah, mudah ditemui, dan dapat diolah menjadi beragam makanan dan minuman lezat. Manfaat kacang hijau yang beragam berasal dari kandungan nutrisi penting di dalamnya. Oleh karena itu, mulailah memasukan kacang hijau ke dalam menu makanan kita sehari-hari.


Referensi:
(n.d.). Retrieved from https://www.panganku.org/id-ID/view
Andrianto, T. T. Indarto 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani: Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang. Absolut. Yogyakarta.
Anwar, F., Latif, S., Przybylski, R., Sultana, B., & Ashraf, M. (2007). Chemical composition and antioxidant activity of seeds of different cultivars of mungbean. Journal of food science72(7), S503โ€“S510. https://doi.org/10.1111/j.1750-3841.2007.00462.x
Ganesan, K., & Xu, B. (2017, December 14). A critical review on phytochemical profile and health promoting effects of mung bean (Vigna radiata). Retrieved from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2213453017301453
Khansari, N., Shakiba, Y., & Mahmoudi, M. (2009). Chronic inflammation and oxidative stress as a major cause of age-related diseases and cancer. Recent patents on inflammation & allergy drug discovery3(1), 73โ€“80. https://doi.org/10.2174/187221309787158371
Rohmitriasih, M. (2019, September 11). Cara Menyimpan Kacang-kacangan Agar Tahan Lama. Retrieved from https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3940675/cara-menyimpan-kacang-kacangan-agar-tahan-lama
Song, N. (2010, October 01). PERANAN AIR DALAM PERKECAMBAHAN BIJI. Retrieved from http://repo.unsrat.ac.id/508/
Singh, A. K., Rehal, J., Kaur, A., & Jyot, G. (2015). Enhancement of attributes of cereals by germination and fermentation: a review. Critical reviews in food science and nutrition55(11), 1575โ€“1589. https://doi.org/10.1080/10408398.2012.706661


Kontributor : Hafshah Farah Fadhilah
Mahasiswa semester 4 Sarjana Gizi FKM UI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *