Roti merupakan produk yang terbuat dari tepung terigu yang terbentuk dengan proses fermentasi oleh ragi (Saccharomyces cereviceae)atau bahan pengembang lainnya kemudian dipanggang (Mudjajanto dan Yulianti, 2004). Banyak cara untuk mengonsumsi roti ini, bisa dimakan langsung atau diolah menjadi roti bakar. Bagi beberapa orang, roti menjadi makanan pokok, seperti di negara Eropa dan Amerika. Di Indonesia sendiri, roti yang sering dikonsumsi adalah roti tawar putih dan roti gandum. Kedua jenis roti ini bisa menjadi berbagai macam makanan, seperti roti bakar, puding roti, dan sandwichdan masih banyak lagi. Roti putih memiliki tekstur yang cenderung lebih lembut dibandingkan dengan roti gandum yang memiliki tekstur kasar. 

Roti tawar putih dan roti gandum ini sebenarnya memiliki persamaan loh, keduanya berasal dari biji gandum. Biji gandum ini terdiri dari beberapa bagian, ada kulit, endosperma, dan benih atau germ.

Sumber gambar : Harvard School of Public Health

Bagian kulit (bran)ini  kaya akan serat, vitamin dan mineral, bagian endosperm mengandung karbohidrat dengan beberapa protein dan vitamin, dan benih (germ)ini mengandung vitamin B, vitamin E, dan lemak baik. Perbedaanya adalah roti tawar putih terbuat dari tepung yang berasal dari bagian endosperm biji gandum. Sedangkan roti gandum terbuat dari keseluruhan bagian dari biji gandum, yaitu kulit, endosperm, dan germ (benih). 

100 gram roti putih mengandung 266 kalori, 3,29 g lemak, 50,61 gr karbohidrat, dan 7, 64 gram protein. Sedangkan, pada 100 gram roti gandum terdapat 259 kalori, 4,11 gr lemak, 47,14 gram karbohidrat, dan 9, 13 gram protein (fatsecret.co.id). Pada roti gandum, kandungan seratnya lebih banyak dibandingkan roti tawar putih. Roti tawar putih memiliki kadar indeks glikemik yang lebih tinggi dibandingkan roti gandum. Indeks glikemik adalah nilai yang diberikan pada makanan berdasarkan seberapa lambat atau seberapa cepat makanan tersebut menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah. Pada laki-laki usia 19-29 tahun, kebutuhan serat hariannya adalah 37 gram, sedangkan pada wanita usia 19-29  tahun kebutuhan serat hariannya adalah 32 gram (AKG,2019). Roti gandum dapat menjadi salah satu makanan untuk asupan serat. Harus diperhatikan dalam memilih roti gandum yang dengan berbahan dasar gandum utuh. Mengkonsumsi gandum utuh dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2 (Aune, 2013). Serat, phytochemicalpada gandum utuh dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan metabolisme glukosa dan memperlambat absorbsi makanan sehingga tidak mudah lapar. Selain itu, gandum utuh dapat menurunkan kadar kolesterol, low density lipoprotein (lemak jahat), dan level insulin (Mellen, 2008). Satu hal yang penting untuk diingat adalah pilihlah makanan sesuai kebutuhan tubuh. Jangan lupa untuk berolahraga dan istirahat yang cukup.


Referensi :
Aune D, Norat T, Romundstad P, Vatten LJ. 2013. Whole grain and refined grain consumption and the risk of type 2 diabetes: a systematic review and dose-response meta-analysis of cohort studies.Eur J Epidemiol ;28:845-58.
Fatsecret.co.id
Harvard Medical School. 2015. Glycemic Index for 60+ Foods. Harvard Health Publishing 
Mellen PB, Walsh TF, Herrington DM. 2008.Whole grain intake and cardiovascular disease: a meta-analysis. Nutr Metab Cardiovasc Dis ;18:283-90.
Mudjajanto ES dan Yulianti LN. 2004. Membuat Aneka Roti. Penebar Swadaya, Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia


Kontributor : Nur Rahma Utami
Mahasiswi semester 4 Sarjana Gizi FKM UI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *