Rokok, sebuah benda yang cukup mudah kita temukan, dan cukup banyak dipakai oleh berbagai kalangan, dari lansia, bahkan sampai anak-anak. Indonesia termasuk negara top tiga dengan jumlah perokok terbanyak di dunia setelah India dan China.Kita semua pasti sudah tahu, bahwa merokok tentunya tidak sehat. Namun,mengapa masih banyak orang Indonesia yang merokok? Seberapa buruk sih pengaruh rokok terhadap kita? Dan bagaimana cara seharusnya kita bersikap mengenai rokok? Yuk sama-sama kita bahas!
Sebenarnya, apa sih itu Rokok?
Rokok memiliki berbagai macam jenis, dan yang cukup umum dikonsumsi orang Indonesia adalah rokok kretek sebesar 80,4%, sisanya antara lain mengonsumsi jenis rokok linting, rokok putih, dan lain-lain. Rokok pada umumnya terdiri dari daun tembakau serta zat-zat lain yang dimasukan ke dalam kertas membentuk sebuah gulungan.
Dalam satu batang rokok, terdapat lebih dari:
- 4000 Jenis senyawa kimia
- 400 Zat berbahaya
- 43 Zat penyebab kanker (karsinogenik)
Dari hal-hal tersebut, rokok mengandung zat beracun yang mempengaruhi kesehatan, yaitu karbonmonoksida (CO), nikotin, dan tar.ย
Bagaimana efek candunya?
Ketika kita merokok, uap dari hasil bakaran rokok akan masuk ke dalam paru-paru. Setelah itu zat-zat dari rokok akan masuk ke dalam peredaran darah dan tersebar keseluruh tubuh. Salah satu orang yang menerima zat tersebut adalah otak kita. Otak kita akan menerima nikotin, sebuah zat yang bersifat adiktif. Ketika reseptor otak kita menerima nikotin tersebut, maka otak akan melepaskan hormon dopamine, dopamine ini akan memberikan perasaan bahagia dan puas.
Namun, masalahnya adalah ketika otak kita sering terpapar dengan zat adiktif tersebut, maka seiring berjalannya waktu akan berkurang tingkat kesensitifannya. Ketika tingkat kesensitifan merendah, maka otak akan memerlukan asupan nikotin lebih banyak, hanya untuk mendapatkan tingkat kepuasan yang sama seperti sebelumnya.
Oleh karena itu, banyak pecandu rokok akan menunjukan gejala seperti:
- Tidak mampu berhenti mengonsumsi produk tembakau
- Keinginan untuk terus merokok meskipun telah memiliki masalah kesehatan
- Merasa kondisi hati memburuk, seperti khawatir, gelisah, depresi, dan lainnya
- Menghindari lingkungan bebas rokok
Dampak berbahaya apa saja dari merokok?
Menurut Kajian Badan Litbangkes, Indonesia menyumbang sebanyak 230.000 kematian pertahunnya. Diketahui bahwa dari total kematian akibat kanker di Indonesia, kanker paru menempati urutan pertama dengan sebanyak 12,6%, dan 87% dari kasus tersebut berhubungan dengan merokok.
Secara singkat, merokok akan merusak hampir semua organ di dalam tubuh. Karbonmonoksida yang masuk ke dalam tubuh akan menggantikan oksigen dalam darah dan membuat organ-organ menjadi lapar akan oksigen, hal ini membuat organ tersebut berhenti berfungsi dengan baik. Lalu ada tar, zat coklat yang menghambat saluran dalam paru.
Berbagai macam masalah kesehatan yang akan timbul antara lain:
- Kerusakan pada otak, stroke
- Penyakit kardiovaskular, merusak dan menghambat pembuluh darah
- Diabetes, gagal ginjal
- Mengurangi densitas tulang, mengganggu proses pemulihan tulang, osteoporosis
- Menurunkan system imun
- Penyakit paru, merusak jalur pernapasan dan kantung udara (alveoli)
- Masalah oral, mulut kering, berkurangnya indera pengecap
- Gangguan reproduksi, impotensi
- Merusak kulit
- Berbagai macam kanker
Lalu, bagaimana cara kita meresponinya?
Jika kamu belum pernah merokok, bagus, janganlah sekalipun mencoba merokok! Jika kamu atau orang lain yang kamu kenal sudah tercandu akan merokok, maka hal yang bisa dilakukan adalah:
- Buang semua rokok yang dimiliki
- Mintalah bantuan serta dukungan dari keluarga dan kerabat
- Mulai berolahraga secara rutin
- Mengonsumsi makanan sehat
- Menjauhi hal-hal yang dapat memicu keinginan untuk kembali merokok
- Berkonsultasi kepada dokter, serta
- Membuat target serta memberikan hadiah jika target tersebut tercapai
Merokok hanya memberikan kepuasan yang hanya bersifat sementara, namun memberikan kerusakan dalam jangka panjang. Dengan melakukan hal-hal tersebut secara benar dan konsisten, maka kecanduan akan merokok pasti dapat diatasi!
Yang mahakuasa saja tidak mencobai kita, jangan sampai kita mencobai diri sendiri ya!
Referensi:
Smith, A., 2020. The reasons why smoking is bad for you. [online] Medical News Today. Available at: <https://www.medicalnewstoday.com/articles/10566> [Accessed 15 May 2020]
Kemenkes.go.id. 2019. HTTS 2019: Jangan Biarkan Rokok Merengut Napas Kita. [online] Available at: <https://www.kemkes.go.id/article/view/19071100001/htts-2019-jangan-biarkan-rokok-merenggut-napas-kita.html> [Accessed at 16 May 2020]
Gabbey, A. E., 2017. Nicotine Addiction: What You Need to Know. [online] Healthline. Available at: <https://www.healthline.com/health/nicotine-and-related-disorders> [Accessed at 16 May 2020]
Alodokter. 2018. Kecanduan Nikotin. [online] available at: <https://www.alodokter.com/kecanduan-nikotin>
West R., 2017. Tobacco smoking: Health impact, prevalence, correlates and interventions. [online] Psychology & health, 32(8), 1018โ1036. Available at: <https://doi.org/10.1080/08870446.2017.1325890> [Accessed at 16 May 2020]
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2018.Situasi Umum Konsumsi Tembakau di Indonesia. [online] Kementrian Kesehatan RI. Available at: <https://www.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin%20tembakau%20per%20halaman.pdf> [Accessed at 16 May 2020]
Kontributor : Ronald Matthew
Mahasiswa semester 6 Sarjana Gizi FKM UI